Dari Abu Hurairah r.a berkata, Rasulullah saw. bersabda, " Allah Swt berfirman ,'Aku tergantung kepada sangkaan hambaku kepada KU dan Aku bersamanya apabila dia mengingatKU. jika dia mengingatku didlam hatinya, maka Aku akan mengingat dia didalam hatiKu;dan apabila mengingatku dalam suatu mejelis, maka Aku akan mengingat dia didalam suatu majelis yang lebih baik dari mereka yaitu dalam (majelis para malaikat yang ma'shum dan tanpa dosa)" jika dia mendekatiku sejengkal maka aku mendekatinya sehasta, juka dia mendekatiKu sehasta maka Aku akan mendekatinya sedepa, jika dia mendekati KU dengan berjalan maka Aku akan mendekatinya dengan berlari(Hr. Bukhari, Muslim, Ahmad, Tirmidzi, Nisai,dan Ibnu Majah) hal120)
keterangan :
Hadits ini menerangka beberapa pelajaran penting:
Pertama:
tentang sikap Allah terhadap hambanya tergantung kepada sangkaan hambanya terhadap Allah. Maksudnya, agar manusai senantisa mengharap karunia dan Rahmat Allah Swt, jangan sekali-kali berputus asa dari rahmatNya. walaupun kita telah banyak berbuat dosa dan telah melampaui batas dan kesalahan itu akan mendapatkan balasan, namun jangan sekali-kali putus harapan dari Rahmat Allah swt., karena Allah yang maha kasih sayang kan mengampuni dosa kita melalui rahmat dan karunia Nya, Allah berfirman dalam AlQuran:
"Sesungguhnya alah tidak akan mengampuni dosa Syirik kepadaNya, dan Dia akan mengampuni dosa selain Syirik itu bagi siapa yang dikehendakiNya" (QS an nisaa [4] ayat 116)
Hadits ini menerangka beberapa pelajaran penting:
Pertama:
tentang sikap Allah terhadap hambanya tergantung kepada sangkaan hambanya terhadap Allah. Maksudnya, agar manusai senantisa mengharap karunia dan Rahmat Allah Swt, jangan sekali-kali berputus asa dari rahmatNya. walaupun kita telah banyak berbuat dosa dan telah melampaui batas dan kesalahan itu akan mendapatkan balasan, namun jangan sekali-kali putus harapan dari Rahmat Allah swt., karena Allah yang maha kasih sayang kan mengampuni dosa kita melalui rahmat dan karunia Nya, Allah berfirman dalam AlQuran:
"Sesungguhnya alah tidak akan mengampuni dosa Syirik kepadaNya, dan Dia akan mengampuni dosa selain Syirik itu bagi siapa yang dikehendakiNya" (QS an nisaa [4] ayat 116)
oleh karena itu alim ulama menyatakan bahwa iman antara harapan (roja) dan takut (khauf) kepada Allah swt., suatu ketika Rasulullah saw. menjenguk sahabat muda yang sedang dalam sakaratul maut lalu Rasulullah saw bertanya kepadanya"Bagaimana keadaanmu" jawabnya"wahai Rasulullah, saya mengharapkan rahmat Allah dan saya takut kepadaNya karena dosa dosa saya" Rasulullah saw., bersabda,"andaikata kedua hal itu (harapan dan rasa takut) terdapat pada diri seseorang, niscaya Allah swt., mengabulkan apa yang diharapkannya dan menyelamatkan dari apa yang ditakutinya "(jam'ul Fawa'id)
disebutkan dalam sebuah Hadits bahwa orang yang beriman itu mengganggap dosanya seperti sebuah gunung yang akan jatuh menimpa dirinya, sedangkan orang orang yang berbuat dosa menganggap bahwa dosanya seperti seekor lalat yang hinggap ditubuhnya, jiak disentuh lalat itu akan terbang, yakni orang yang suka berbuat maksiat dan tidak takut atas perbuatan dosanya. maksudnya, kita semua harus mengharap rahmat Allah Swt. dan takut atas siksaNya atas dosa dosa kita
Selanjutnya>
disebutkan dalam sebuah Hadits bahwa orang yang beriman itu mengganggap dosanya seperti sebuah gunung yang akan jatuh menimpa dirinya, sedangkan orang orang yang berbuat dosa menganggap bahwa dosanya seperti seekor lalat yang hinggap ditubuhnya, jiak disentuh lalat itu akan terbang, yakni orang yang suka berbuat maksiat dan tidak takut atas perbuatan dosanya. maksudnya, kita semua harus mengharap rahmat Allah Swt. dan takut atas siksaNya atas dosa dosa kita
Selanjutnya>
ARTIKEL Sahari 1 hadits
0 Response to "(Dzikir) Hadits 1"
Post a Comment